Perayaan Idul Fitri identik dengan silaturahmi terhadap orang tua dan sanak saudara. Saat Idul Fitri merupakan saat-saat istimewa, karena kental dengan kebersamaan. Selain dengan keluarga sendiri, silaturahmi akan terasa lebih komplit jika dapat dipertemukan kembali dengan sahabat-sahabat dari masa lalu kita. Mereka adalah sahabat jadul yang pernah mengisi catatan kisah dalam perjalanan hidup kita.
|
Sekretariat Alumni SMPN Panumbangan 1
Angkatan '87 |
Bersilaturahmi dengan sahabat jadul pada saat Idul Fitri merupakan momentum untuk bermaaf-maafan sekaligus menyambung kembali tali persahabatan yang nyaris rapuh di gerus waktu, dan yang juga penting adalah bernostalgia mengingat kenangan jaman dulu. Bagi saya sendiri –saya juga yakin sahabat-sahabat pun sama– dalam suasana nostalgia, kenangan buruk pun kadang bisa menjadi indah, bahkan menjadi kelucuan yang renyah untuk ditertawakan. Apalagi kenangan indah! Nostalgia dengan sahabat jadul juga menguatkan bukti bahwa kita punya sejarah. Merekalah saksi hidup atas sejarah masa lalu kita.
|
Acara silaturahmi pada 3 Syawal 1431 H (12/09/2010) |
Seperti pada tanggal 3 Syawal 1431 H atau bertepatan dengan Minggu, 12 September 2010 yang baru lalu. Ini adalah cerita tentang silaturahmi alumni SMPN 1 Panumbangan Ciamis Angkatan 1987. Kalau saya menghitung waktu, sudah 23 tahun sejak perpisahan sekolah. Waktu yang cukup lama untuk merubah banyak hal dalam diri dan hidup kita. Nu baheula lucu ayeuna lecek, nu baheula seger ayeuna gersang. Aya oge, nu peot jadi jebrog, nu bahenol jadi lencop. Atuh nu baheula sok jabrig wae, pan ayeuna mah teu kudu diudag-udag ku guru rek digunting dengdek, da dicukur ku umur ge geuning… dugul. Kitu tea, pan ayeuna urang teh geus timbir kana umur 40, lain? Nu baheula diasuh ayeuna mah ngasuh, puguh ge kalolobaanna geus pada boga bati. Nu hiji, nu dua, nu tilu, meureun aya oge nu reuay. Kitu deui meureun sual pakasaban, pagawean. Ngan ari sual ekonomi jeung masalah stuatus soial mah engke deui dipedarna. Da ieu mah keur suasana silaturahmi. Silaturahmi itu, idealnya tidak memandang status sosial ekonomi, jabatan ataupun usia. Sebab silaturahmi dasarnya adalah ketulusan, bukan untuk mendapat pujian. Apalagi saat kita bersilaturahmi dengan sahabat-sahabat kita. Selama ririungan itu, saya setting suasana batin seperti dulu masih SMP. Canda, tawa dan tegur sapa sebagaimana ketika saya masih SMP.
Tahun ini merupakan pertemuan kedua sejak tercetus ide mengadakan reuni alumni angkatan ‘87. Satu atau dua tahun terakhir beberapa orang di antara alumni terkena wabah. Wabah facebook! Jangkit sana, jangkit sini. Nyangkol sana, nyangkol sini. Berkat pacebokan (=facebook-an) dirintislah ririungan Idul Fitri 1430 H/2009 M. Tempatnya di dekat SMPN Panumbangan, di rumah Gin-gin (Ginanjar Amiharja). Waktu itu, digagaslah rencana reuni angkatan ’87 untuk dilaksanakan pada tahun 2010 ini. Di perjalanan waktu satu tahun terakhir, ternyata minim tanggapan akibat kehilangan kontak untuk mencapai mayoritas. Jumlah alumni yang berhasil dikontak masih terlalu minim. Akhirnya, acara reuni 2010 di-cancel.
|
Ketua Panitia Reuni |
Meskipun acara reuni 2010 ditunda, tapi agenda ririungan tetap dilaksanakan. Tempat masih seperti tahun lalu, di rumah Gin-gin. Seperti juga ririungan tahun lalu, ririungan tahun ini pun diisi dengan pertemuan alakadarnya. Namun dari segi prosesi acara, Toteng Suhara (eks Kelas III C) sudah mempersiapkan sedikit perbaikan. Duduk selaku pemandu ririungan, Toteng mempersilakan hadirin “memperkenalkan diri” bahkan untuk nama pun diperkenalkan kembali. Maksudnya untuk mengingatkan sekaligus meng-up date status. Maklum sudah 23 tahun. Banyak yang berubah, pangling dan bikin kalinglap. Pada riungan yang dihadiri sekitar 20 orangan ini, satu persatu melakukan ekspos nama diri, status, tempat tinggal sekarang, pekerjaan, kemudian cerita istri, anak, dsb.
|
Sebagian alumni berpose sebelum ramah tamah |
|
Panitia Pelaksana Reuni Alumni SMPN 1 Panumbangan ANgkatan '87 berpose usai pengukuhan. |
Hadirin datang silih berganti. Yang satu datang, yang satu pulang. Dua nongol, satu pamit. Begitu sejak saya datang jam 10-an, sambil diselingi foto-foto, acara ‘perkenalan dan update status’, dilanjutkan dengan pembentukan Panitia Reuni, ngotret anggaran, menyusun strategi pengumpulan data alumni serta mencari target-target khusus untuk mendukung acara tahun depan itu. Acara kemudian diteruskan dengan ngobrol sana sini hingga lewat dhohor ada “miss call” dari penghuni perut, baru berangkat mencari buah sawah. Gek dina sambel, terus nyocol galeng. Ambuing…, ambuing…, ambuing…, RAO…..SSS!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar